Matikan lampunya, sayang.

Aku tidak suka cahaya terang. Aku suka temaram, ketika mata tak perlu bekerja giat. Apalagi jika ada dia disampingku, temaram seperti cahaya untuk bahagiaku. Dia, suamiku. Beberapa malam ini ada waktu dimana aku terbangun dan susah menutup mata mengejar jaring-jaring mimpinya. Aku terbangun, melihatnya tertidur pulas, tak jarang dengan dengkuranny :) nikmat sekali pemandangan setiap malam seperti itu. Suamiku.. Dia yang membuat lidah hati ini mengucap ribuan syukur setiap harinya. Melihatnya tertidur adalah saat dimana Alhamdulillah terbanyak ku terucap. Bagaimana tidak, aku perempuan yg 3 th yg lalu bukanlah perempuan idaman laki2 seperti suamiku. Suamiku lelaki baik dan sopan. Bukan kiasan, tapi dia benar2 sopan. Banyak ibu-ibu yang mendambakannya menjadi menantu. Tapi entah mengapa laki2 sopan itu memberanikan dirinya untuk menjemput ku perempuan berantakan ini menuju hatinya. Kesederhaannya-pun menyilaukan mataku untuk berani menatap lebih dalam sosok lelaki sopan dan wi...