Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Rumahku (benar2) surga ku

Gambar
I Silahkan masuk kerumah kami. Rumah yang mungkin isinya tidak lebih mewah dari rumah kalian. Ketika kalian masuk, kalian akan disambut oleh ayahku. Ayahku, kepada siapapun dia bercerita hanya ucapan pujian dan syukur kepada Allah yg akan kalian dengar dari mulutnya. Betapa dia senang dahulunya tidak pernah memakan hak orang, betapa dia senang dulu hidupnya sederhana namun kini diberikan banyak kenikmatan, betapa dia senang dari mudanya tidak pernah menyentuh rokok dan barang2 haram, betapa dia senang menunjukkan dinding yang dipenuhi poto2 anak cucunya.  Jika kalian punya waktu berlebih cobalah menginap dirumah kami itu, kalian akan mendengar setiap subuh ibuku melantunkan ayat2 suci, lalu disaat kalian bangun kalian akan disuguhkan minuman hangat dan masakan terenak tangannya.  Aku benar2 bahagia berada dan menjadi bagian dari rumahku. Bukan hanya rumah yang ada dipoto tapi rumah yang ada dihati kami anak cucu bapak darusman dan ibu purmasrida. Sejak kecil tidak pernah kami mendengar

Darah romantis !!

Sebenarnya aku menyadari hal ini sudah lama, tp rasanya baru kali ini benar2 tergerak menulisnya.  Darah romantis. Yaa aku mendapatkan ini bukan dari hasil patah hati atau jatuh hatiku. Aku mendapatkan ini dari mereka yang aku sebut ibu dan ayahku.  Dulunya aku menganggap ini adalah hal yg biasa. Tp setelah melalui tahun ke 27 di dunia ini, aku menyadari tidak semua kepala memilikinya. Masih adakah diantara kalian yang mempunyai org tua berumur 64 th dan mengucapkan selamat ulang tahun tepat jam 12 malam dengan persiapan surprisenya?! Kalo ada, beruntunglah!! Karena tidak semua org merasakan dan memilikinya. Mungkin sebagian orang diumur itu merasa, yasudahlah bisa menunggu besok pagi untuk mengucapkannya. Tp tidak untuk ayah dan ibuku.  Bukan hanya aku, aku adalah kepala kelima yg mendapati darah ini darah ayah dan ibuku. Abang yang pertama, dia seorang tentara yang tangguh, tapiii...tidak untuk orang yang dicintainya. Dia penuh dengan kejutan. Kakak keduakupun begitu. Abangku yang ke