Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Pulanglah.. Disini bukan rumahmu.

Tengah malam larut ku dengar bunyi orang mengetuk. Kubukakan pintu dan melihat kau berdiri didepan pintu, meringkuk kehujanan oleh derita. Kupersilahkan masuk badan itu. Matumu sayu menunduk, tak mampu ku bertanya apa yang membuatmu seperti mayat hidup.  Aku sajikan teh manis hangat dan selimut setebal pelukan untuk hangatkan tubuhmu. Iya, aku tahu kau tidak terlalu menyukainya. Tapi ditengah deritamu ini kopi terlalu pahit jika kau teguk.  " Aku mau dipeluk " katamu,  Mata itu, seperti menguasai diri ini. Tak sadar kaki ini berdiri dan tanganku langsung mengikat badanmu. Tepat didadaku airmatamu basah. Dan entah bagaimana tangan ini semakin erat melingkarimu.  Belum mampu aku ucapkan satu patah katapun. Aku takut kau semakin remuk. Perlahan kulepaskan pelukan. Kulihat matamu sudah mengeluarkan senyuman.  " Aku rindu kamu " lagi katamu.  Aku tahu, rindu itu hanya terdiri dari 5 huruf. Tapi aku yakin banyak makna yang tersembunyi disana. Bagaimana mungkin kau yang 1

Mungkin kau tidak bisa dengar, untuk itulah kutulis pesan ini

Hai perempuan lemah,  Sudah sejauh ini perjalananmu  Bagaimana kabar kakimu?  Apakah masih terasa tanah olehmu?  Aku kenal sekali senyum palsumu itu  Senyum yang kau berikan ketika kau terluka namun kau tak ingin tahu sesiapa Senyum yang membuat kakimu mampu melangkah menapak Berbaringlah dulu sejenak  Rasakan angin menyapa lelah  Nikmati hujan yang menjernihkan marah  Biarkan malam membersihkan luka yang merah Agar esok bisa kau rasakan kembali tanah.  Aku tau susah untukmu percaya lantunan suara palsu  Walau terdengar merdu.. Tapi ini aku,  Aku adalah hatimu.  Aku adalah bagian dari sesosok bangkai lemah ini  Percayalah padaku,  Kau bisa hadapi semua pilu  Dan hidup tidak akan selalu sendu  Akan selalu ada tangga untukmu  Agar mampu menaikkan malumu  Agar bahagia bisa menjadi temanmu.  Jangan lupa cintai aku,  Hatimu. 

Sampaikan ini kepada ayahmu

Gambar
Anakku... Kamu harus tau Aku, ibumu tidak pernah menyesal memilih ayahmu sebagai pendampingku..  Aku, ibumu tidak pernah terlintas olehku untuk mempunyai lelaki yang lebih dari ayahmu..  Banyak mungkin lelaki yang lebih kuat, yang lebih giat.. Tapi aku tidak pernah sanggup membayangkan bisa bahagia jika dia yg berkelebihan itu bukan ayahmu yang sekarang.,  Ayahmu, sosok yang tidak romantis nak.  Jangan kau sedihkan itu.  Karena sedih tak akan mampu hinggap lama dibadan kita ketika ada ayahmu disamping ibu. Apalagi kamu, calon putri kesayangannya.  Aku yakin harimu akan penuh gelak tawa ketika kau habiskan waktu bersamanya.  Ayahmu, mungkin dia tidak seperti ayah teman2mu nanti.  Mungkin nanti merk sepeda yang kau punya tidak sama dengan merek speda yang teman2mu miliki dari ayahnya nanti.  Tp kau harus tau nak, ayahmu berpeluh halal untuk mendapatkannya.  Dia tidak suka makan jatah yang bukan miliknya.  Dia paling pantang memungut uang dari keringat rekannya..  Berbanggalah sayangg,, t

Memilih dunia

"Astaga.. Aku dulu ada disitu" Itu adalah yang terlintas dalam benakku ketika melihat sekumpulan perempuan yang tertawa terbahak2 dengan pakaian yang HAMPIR keliatan ininya atau itunya, yang bahagia ketika melanggar aturan.  Yaaa.. Aku ada disana beberapa tahun yang lalu.  Saat itu, aku lupa atau mungkin aku buta dengan sebuah tujuan akhir hidup kita, akhirat. Oh, ini bukan tentang solat. Solat terus ku jalankan walau segala dosa tetap ku makan.  Nilai mata pelajaran agama ku tidak pernah dibawah 8, aku fasih bertilawatil quran, aku hapal rukun iman, tapii.. Entah bagaimana syaitan membuat semua itu seperti hanya lewat dalam ingatan.  Beruntung sekali aku diselamatkan doa ayah dan ibu. Mereka sujud bermalam2 memohon pada Tuhan agar aku dikembalikan menjadi putri kecil lugu mereka. Dan Tuhan mengangkatku untuk keluar dari dunia yang begitu kerlap kerlip    akan dosa.  Jadilah aku disini, disamping suamiku dengan hijab dikepalaku. Ini bukan suruhan suamiku. Ini adalah sujud aya

My 1st wedding anniv

Gambar
Selamat satu tahun suamiku.  Aku tidak menyangka telah melewati 365 malam bersamamu, menikmati dengkuranmu menunggu pagi. Kepada siapa harus aku mintai tolong untuk mencubitku dan meyakini bahwa ini benar bukan mimpi.  Aku tidak pernah membayangkan akan sebahagia ini setahunku. Kau melakukan semua jauh diluar kotak yang aku beri spidol "bahagia". Aku bahkan masih bisa mencium bau keringatmu ketika kau ucapkan ijab kabul itu.  Terimakasih suamiku, setahun ini kau membuatku tergila2 akan sikapmu. Kau membuat hidup ini seperti bianglala yang ada di pegunungan, setinggi atau serendah apapun kita, kita tetap bisa menikmati indahnya pemandangan yang ada disana. Dan aku sudah siap untuk menjadi lebih gila ditahun kedua ini.  With love  Perempuan Yang Paling Beruntung di Dunia karena telah Mendapatkanmu.