Pulanglah.. Disini bukan rumahmu.



Tengah malam larut ku dengar bunyi orang mengetuk. Kubukakan pintu dan melihat kau berdiri didepan pintu, meringkuk kehujanan oleh derita. Kupersilahkan masuk badan itu. Matumu sayu menunduk, tak mampu ku bertanya apa yang membuatmu seperti mayat hidup. 

Aku sajikan teh manis hangat dan selimut setebal pelukan untuk hangatkan tubuhmu. Iya, aku tahu kau tidak terlalu menyukainya. Tapi ditengah deritamu ini kopi terlalu pahit jika kau teguk. 

"Aku mau dipeluk" katamu, 
Mata itu, seperti menguasai diri ini. Tak sadar kaki ini berdiri dan tanganku langsung mengikat badanmu. Tepat didadaku airmatamu basah. Dan entah bagaimana tangan ini semakin erat melingkarimu. 

Belum mampu aku ucapkan satu patah katapun. Aku takut kau semakin remuk. Perlahan kulepaskan pelukan. Kulihat matamu sudah mengeluarkan senyuman. 

"Aku rindu kamu" lagi katamu. 
Aku tahu, rindu itu hanya terdiri dari 5 huruf. Tapi aku yakin banyak makna yang tersembunyi disana. Bagaimana mungkin kau yang 1 tahun ini berada dalam pelukan wanita pujaanmu masih hafal jalan menuju hatiku. 

Maafkan aku.. Tapi hati ini bukan lg rumahmu. Pulanglah kerumah indahmu. Aku sudah berhenti menjadi tempat pemberi pelukan hangat. Mungkin kali lain kau datang kau hanya akan mendapati surat ini. Aku tidak bisa lagi membukakan pintu. 
Pulanglah.. 
Hati ini bukan lagi rumahmu. 

Komentar

  1. :'( kok jadi sedih yaaa

    jangan lama-lama ya sedihnyaaaaa

    BalasHapus
  2. Jarang-jarang nemu surat puitis gini, hebat kak :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan ditiru ya.

Berbagi tips toilet training.

Cinta Jannati