Jangan ditiru ya.

Dear Ibu-Ibu yang sedang hamil anak kedua dalam jarak umur yang dekat dengan anak pertama, surat ini mama anja tulis buat kalian.. 

Gak banyak dari kita yang lagi asik2nya menikmati bermain bersama anak pertama diberi "kado" oleh Allah berupa hasil test pack positiv hamil. Beberapa ada yang shock karena merasa aduh gimana ini padahal lg seneng2nya sama anak pertama. Aduh rezeki lg seret gimana ini, aduh gmn atur waktunya buat si kakak aja udah luntang lantung.. 

tenaaanggg... 

Mama anja dulu juga merasakan hal yang sama. Inget bgt waktu liat test pack positiv bukannya bilang "alhamdulillah" malah bilang "astaghfirullah". Jangan ditiru ya. 😅

Sepanjang hamil adek kafi, mama anja ngerasain sakiiit bgt perut bawahnya. Mana muntah2 hebat, pusing parah. Pokoknya gk ada pengalaman yang menyenangkan. Karena apa? Yaa karena dari awal udah merasa yang dikandung itu "beban" 😔 padahal salah besar. Jangan ditiru ya... 

Belum lagi kanan kiri komentar "iiih cepet bgt hamilnya, kasian kanja". Itu gk satu dua orang yg ngomong. Dan aslee bikin baper. Oleh karena itu dear tante2, oom2, oma2, nenek2, atuk2, pliiis jangan ngomong gtu ke ibu yang lagi hamil anak kedua. Beratz. Sumpah. Si Ibu lg berjuang mencari positive vibe atas kehamilan keduanya eh malah ketemu nyinyiran yang bikin si Ibu down lagi. 😣😣 jangan yaaa.. pliiis jangaaan... 

Waktu mau melahirkan, mama anja minta bantuan sama kakaknya mama anja. Dia punya anak perempuan yanh umurnya beda 2 tahun sama anja. Jadi dia bisa nemanin anja di RS ketika mama anja lg operasi SC. Malam sebelum melahirkan mama anja pelukin anja kuat-kuat lekat-lekat. Takuut.. takuut bgt, dalam diri tu kayak "aduuh aku mampu gak sih jadi Ibu 2 anak", "nanti kanja gimana? Main sama siapa?" Dan banyaaaaak lagi ketakutan lainnya. Dan yaaaa berlanjutlah sampai ke fase baby blues disertai post partum depression. 

Tapiiiii... yang ingin mama anja sampaikan disini adalah... mama anja pengen bilang ke kalian. Ternyata mama anja salah.. apa yang mama anja rasakan itu salah. Sekarang adek kafi umur 2 tahun dan kakak kanja umur 4 tahun. Mereka jadi teman bermain yang tak terpisahkan. Adek gk bisa gk ada kakak, kakak sepi kalo gak ada adek 😊 semua ketakutan yang mama anja rasa kemaren2 itu semunya cuma perasaan was was yang... dibisikkan oleh syaitan. 🙂 yaaa.. coba deh baca terjemahan surat Annas. Perasaan was -was itu memang si syaitan yang membisiki ke kita, yang membuat kita lupa bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah, bahwa Allah itu Maha Baik. Sayangnya waktu itu ilmu mama anja cetek jadi yaaa penuh dengan kegalauan yang tak berkesudahan.. 

Dulu.. saat ituu.. Mama anja lupa. Bahwa anak adalah rezeki dari Allah. Banyak orang yang diluar sana keluar duit puluhan juta buat dapatin anak. Nah ketika Allah titipkan rezeki itu di perut kita, percayalah.. Allah sudah tuliskan rezeki mereka seiring dengan kehadiran mereka di rahim kita. Jangan takut. 

Kita suka merasa aduh nanti si kakak/abang gimana? Nanti kurang kasih sayang, kurang perhatian? Jawabannya ya jangan dikurangi sayangnya, jangan dibagi. Tapi ditambah atau dikali. Alhamdulillah stelah dilewati, sayang mama anja ke kakak anja gk pernah bekurang. Begitupun dengan perhatian. Kita tetap bisa ngajak si kakak bermain sambil mimikin adek, sambil ganti popok adek, sambil mandiin adek. Libatkan si kakak, dan si kakak pun merasa bahwa dia sedang bermain. 

Dan yang terakhir, jangan lupa.. ada Allah. Serahkan semua padaNya. Mama anja pernah diajarin berdzikir doa dzun nuun nabi Yunus AS "laa illa ha illa anta, subhannaka inni kuntu minadzh zhalimiin". Doa itu diucapkan nabi Yunus AS ketika ditelan ikan paus. Nabi Yunus merasa gagal karena tidak bisa membuat umatnya beriman kepada Allah. Padahal Nabi Yunus hanya diperintah oleh Allah untuk berusaha, tapi beriman dan tidak berimannya umatnya Allah-lah yang memberikan hidayahNya. Hak preogratif Allah. Disitulah Nabi Yunus AS memohon ampun kepada Allah dengan doa itu. 

Jadiii kita pun. Jangan merasa bahwa apa-apa yang terjadi pada kita adalah murni karena usaha kita. Enggak. Semua yang terjadi adalah nikmat yang Allah berikan kepada kita. Kita bisa hamil, bisa ngajarin anak berjalan, bernyanyi, bisa makan enak ina ini, bisa liburan kesana kesini, semua adalah izin dari Allah. Bahkan gak ada satu daun pun yang jatuh tanpa seizin Allah. Kononlah atas janin yang di rahim kita. Semua atas izin Allah. Yuk kita berserah diri kepada Allah. Yang ada diperut ibu-ibu sekarang bukan beban, tapi adalah calon penegak agama Allah, jalan pintas kita menuju surga, banyak pahala disana. 😊 Percayalah, ketika berfikir positiv dan berserah diri kepada Allah, semua akan mudah dilalui. 

Semangat ya Buibu.. peluk erat untuk semua.