Hatiku sering menanyakan kmn pemiliknya yg dlu.

Pagiii kamuu...

Ini surat ke3 ku.. Masih buat kamu. Kamu yg aku yakin skrg masih terlelap dalam tidur. Kamu yg dlunya hadir dalam stiap mimpi dan nyataku. Aku sngaja nulis surat ini pagi2 buta bgini, krn ini hari senin. Hari nasabah rame2nya, takutnya tar aku telat ngirimin #30HariMenulisSuratCinta buat kamu.


Harusnya kamu bisa liat aku, aku sudah terbebas dari kesedihan berlarut2 krn hati yg tak bisa dibawa kompromi. Aku slalu yakin otaklah yg mengatur hati. Aku coba ber-suggest bahwa tanpa kamu aku biasa2 saja, atau aku bahkan pernah menuliskan di palung hatiku bahwa TANPA KAMU AKU PASTI AKAN JADI LUAR BIASA. Tapii butuh waktu lama utk itu. Butuh banyak tangisan utk menyuci smwa bekas, smwa noda ttgmu dihatiku. Sampai akirnya kamu benar2 larut dalam stiap air mata yg kluar tak berguna.

Tapi skrg, akirnya aku bisa jalani ini smwa. Aku bisa membuangmu jauh2 dari hati dan hari2 piluku. Hatiku mulai sanggup mendengar namamu tanpa ada getaran2 lagi seperti dlu. Tapi ada satu rahasia sebenarnya yg aku tutupi dari sadarku. Hatiku masih saja sering menanyakan kemana pemiliknya yang dlu. Pemiliknya yg tak bisa menjaganya, yg slalu meninggalkannya sendiri, yang menguatkan segenggam daging lunak ini. Pemiliknya yang sering....

Aah, terlalu panjang rasanya utk menjelaskan bagaimana ttg kamu dari sudut pandang hatiku. Ini surat ketiga, masih ada 27 surat lainnya. Kopiku sudah mulai mendingin. Sudah ini saja dlu. Besok aku temui lg kamu dgn surat (yg tanpa) cinta lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan ditiru ya.

Berbagi tips toilet training.

Cinta Jannati