Untuk kau yang ku ajak merunduk, membungkuk dan sujud.

Dear anakku.. 
Maafkan ibumu, mungkin sering kau merasa tidak nyaman berada dalam singgasanamu. Beberapa orang seringkali komplain pada ibu, pesan mereka "pelan-pelan". Lalu ibu tersenyum, memelankan gerakan. Tapi sayangnya 15 menit, 20 menit kemudian ibu lupa lagi untuk pelan2. 

Maafkan ibu ya nak. Mungkin kau terkejut mendengar tawa ibu yang keseringan terbahak2, atau karoke yang sering ibu lakukan ketika mandi. Ibu selalu lupa untuk mengecilkan suara agar nyenyak tidurmu. 


Anakku,,,terimakasih ya nak atas tendangan2 kecilmu. Itu mengingatkan ibu bahwa ibu tidak sendiri ketika kesepian mampir. Mengingatkan ibu untuk lebih giat ibadah agar saat kau lahir ke dunia ini kau tidak malu merangkul ibu. Ibu berharap saat kau besar nanti kau tidak menemukan account twitter, instagram, atau path ibu. Ibu bukan contoh yang baik ketika kamu belum sampai dirahim Ibu. Untung saja kamu menyadarkan ibu nak. Menyadarkan bahwa ada seseorang yang akan menjadi bagian pepatah "buah apel jatuh tak jauh dari pohonnya". Ibu ingin kamu jatuh di bunga2 sekitar pohon ibu. Ibu mulai menanam bunga itu ketika kau mengetuk rahim ibu. Agar tak malu kau beritahu dunia bahwa pohon itu adalah tempat tumbuhmu. 
Pohon itu kini sedang menguatkan akarnya agar tak roboh ketika kau menyandar, melebatkan dahannya agar tak kepanasan kau berlarian. Tumbuhlah terus buah apelku, aku tidak sabar menyambutmu dan mencium wangi surgamu.. 

Peluk hangat untukmu. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan ditiru ya.

Berbagi tips toilet training.

Cinta Jannati