Kanja Aqila Adyga

Kanja aqila adyga 

3 bulan 24 hari sudah umurmu nak. Dan mama baru berani menuliskan cerita ini sekarang. Bukan karena kamu tidak istimewa, tapi karena kamu terlalu istimewa buat mama. Sehingga untuk menulis tentang hari itu mama selalu menahan air mata ini jatuh dan langsung ingin segera memelukmu.

7 mei 2015, mama masih di kantor bekerja sperti biasa. Tidak ada firasat apa2 waktu itu. Sbelum berwudhu untuk solat zuhur mama sempatkan ke toilet. Terasa lain memang waktu itu, terasa ada air yg mengalir namun bukan air seni. Kuatir, mama telv papa. Menanyakan apa yang harus dilakukan. Papa pun tak mau terjadi yang aneh2 dia membawa mama ke rs. 


Memang saat itu tidak terasa apa2, jadi mama yakin kamu pasti belum mau keluar. Masuk rumah sakit, mama sudah ditunggu Dr. Dian. Dia menyarankan agar dirawat, dan dilihat bagaimana perkembanganmu. Ternyata kamu disana masih belum mau keluar. Mama papa pun tetap santai. Sampai keesokan harinya tgl 8 mei sore hari air ketuban pelindungmu dirahim sudah mulai menipis. "Ini harus di eksekusi, mau induksi atau operasi?" Tiba2 dada mama serasa dijatuhi batu. Hampir jatuh mama rasanya saat itu. Genggaman papa menguatkan. "Gimana baiknya saja dok" jawab papa. Akhirnya mama memutuskan induksi. Karna mama ingin sekali melahirkanmu secara normal. Agar mama tau hebatnya rasa ibu2 lain diluar sana. Senyum papa pun terlihat. 


Pukul 8 malam, mama peluk oma, atuk, mama rusi untuk meminta izin masuk ke ruang bersalin. "Mega pasti bisa" itu pesan mereka. Jarum suntik itu mulai berbaur dengan infus yang kini masuk kedarah mama. 5 menit, 10 menit, sakit itu terasa. Papa menggenggam tangan mama. "Sabar sayang.." Genggaman, usapan, ciuman, tak henti diberikan papa setiap kali sakit itu terasa. Mama merintih, namun terus berdoa agar kamu sehat dan kuat. 


Pukul 12 malam, ternyata tidak ada perkembangan. Dr Dian menyabarkan "kita operasi saja ya mega, kasian anaknya kalau dipaksa keluar normal". Air mata mama jatuh lg. Mama kemas semua rasa ingin melahirkan normal demi bertemu senyummu.


Pukul 7 pagi 9 mei 2015. Banyak pelukan, ciuman melesat pagi itu. 
"Gak boleh ditemani suami ya dok?" 
"Gak boleh mega, kalo melahirkan secar tidak boleh didampingi
Mama berusaha mengingat2 genggaman tangan papa, senyuman papa ketika jarum suntik itu terasa. Dingin nak, ruang operasi itu dingin sekali, mama menggigil waktu itu. Tidak ada yg mama kenal diruangan itu. Tidak ada tempat mengeluh saat itu. 

"Lailahaillallah... Allahu akbar.." Itu terus yang mama lafazkan. Rasanya mama mengawang2 waktu itu. Tidak bisa bergerak tapi bisa mendengar suara2. Dinginpun terus masuk ke kulit mama. 


Entah pukul berapa saat itu terdengar suara tangisan.. 
"ibu... Ini anaknya ya ibu.. Anaknya sehat bu, normal ya bu
"Alhamdulillah... Allahu akbar.. Allahu akbar.." Teriak mama waktu itu. Rasanya mama ingin bilang "sudah Tuhan, silahkan cabut nyawaku" 

Masih basah rasanya pipi mama oleh air mata tiba2 dr dian berkata "mega, ini di rahimnya ada miom 7 biji. Mau kita angkat langsung?" 
Tak sadar mama hanya bilang "terserah dokter" dan tiba2 mama tidak dengar apa2 lagi. 

Terbangun, mama haus sekali. 
"Doook.. Doook.. Saya haus dok" 
"Mba, sudah sadar ya?" 
"Iya suster, saya haus. Anak saya mana? Sekaranga jam berapa sus?" 
"Sekarang jam 2 siang mba, Anaknya diruang bayi. Mba sudah kuat? Kalo sudah kita lakukan IMD ya mba" 
Walaupun badan ini masih belum bisa digerakkan, mama dengan tegas menjawab "sudah kuat mba". 

Hangat, wangi. Itu yang mama rasakan ketika kamu didada mama nak. Dengan sigap mulutmu mencari sumber air susu mama. 
"Duh, pintar anaknya mba" ucap bidan itu. Mama hanya tersenyum. 
Lekat2 mama mencium wangimu. Wangi surga kata mereka. Kempes sudah perut mama, keluar sudah yang 9 bulan mama ajak rukuk dan sujud. 


Selamat datang di dunia sayang, tumbuhlah bahagia, tumbuhlah jd anak solehah. Agar nanti ketika habis usia mama, doamu bisa menyelamatkan mama.. Dan ketika waktu itu tiba mama bisa lega karena meninggalkanmu bahagia. 
Selamat datang sayang, banyaklah belajar dari alam. Kecup sayang dari aku, rumahmu, pulangmu, ibumu. 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan ditiru ya.

Berbagi tips toilet training.

Cinta Jannati